Selasa, 30 Maret 2010

WISATA GUNUNG BROMO

Gunung Bromo merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Timur. Tempat wisata alam ini terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di timur kota Malang, Jawa Timur. Pengunjungnya bukan hanya wisatawan lokal, bahkan banyak yang berasal dari luar negeri. Dengan pemandangan yang khas membuat Bromo layak menjadi tujuan wisata. Apa saja keistimewaan Gunung Bromo?

Bromo

Dingin, begitulah yang akan Anda rasakan saat pertama kali Anda keluar dari mobil. Suhu disini mencapai 10 derajat bahkan sampai 0 derajat Celsius saat menjelang pagi. Maka, Anda hendaknya mempersiapkan pakaian dingin, topi kupluk, sarung tangan, kaos kaki, syal untuk mengatasinya. Tapi, bila Anda melupakan perlengkapan tersebut, ada banyak penjaja keliling yang menawarkan dagangannya berupa topi, sarung tangan, atau syal.

Pemandangan dari Gunung Pananjakan Bromo

Melihat Matahari Terbit Bromo dari Pananjakan

Pengunjung biasa mengunjungi kawasan ini sejak dini hari dengan tujuan melihat terbitnya matahari. Untuk melihatnya, Anda harus menaiki Gunung Pananjakan yang merupakan gunung tertinggi di kawasan ini. Medan yang harus dilalui untuk menuju Gunung Pananjakan merupakan medan yang berat. Untuk menuju kaki Gunung Pananjakan, Anda harus melalui daerah yang menyerupai gurun yang dapat membuat Anda tersesat. Saat harus menaiki Gunung Pananjakan, jalan yang sempit dan banyak tikungan tajam tentu membutuhkan ketrampilan menyetir yang tinggi. Untuk itu, banyak pengunjung yang memilih menyewa mobil hardtop (sejenis mobil jeep) yang dikemudikan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar berasal dari suku Tengger yang ramah dengan para pengunjung.
Sampai diatas, ada banyak toko yang menyediakan kopi atau teh hangat dan api unggun untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu waktu tebitnya matahari. Ada pula toko yang menyewakan pakaian hangat. Menyaksikan terbitnya matahari memang merupakan peristiwa yang menarik. Buktinya, para pengunjung rela menunggu sejak pukul 5 pagi menghadap sebelah timur agar tidak kehilangan moment ini. Anda pun tidak selalu bisa melihat peristiwa ini, karena bila langit berawan, kemunculan matahari ini tidak terlihat secara jelas. Namun, saat langit cerah, Anda dapat melihat bulatan matahari yang pertama-tama hanya sekecil pentul korek api, perlahan-lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan memberi penerangan sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada di kawasan ini. Antara lain, Gunung Bromo, Gunung Batok, atau Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Tangga Menuju Kawah Bromo

Kawah dan Lautan Pasir Bromo

Selesai menyaksikan matahari terbit, Anda dapat kembali menuruni Gunung Pananjakan dan menuju Gunung Bromo. Sinar matahari dapat membuat Anda melihat pemandangan sekitar. Ternyata Anda melewati lautan pasir yang luasnya mencapai 10 km². Daerah yang gersang yang dipenuhi pasir dan hanya ditumbuhi sedikit rumput-rumputan yang mengering. Tiupan angin, membuat pasir berterbangan dan dapat menyulitkan Anda bernafas.
Untuk mencapai kaki Gunung Bromo, Anda tidak dapat menggunakan kendaraan. Sebaliknya, Anda harus menyewa kuda dengan harga Rp 70.000,- atau bila Anda merasa kuat, Anda dapat memilih berjalan kaki. Tapi, patut diperhatikan bahwa berjalan kaki bukanlah hal yang mudah, karena sinar matahari yang terik, jarak yang jauh, debu yang berterbangan dapat membuat perjalanan semakin berat.
Sekarang, Anda harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga untuk dapat melihat kawah Gunung Bromo. Sesampainya di puncak Bromo yang tingginya 2.392 m dari permukaan laut, Anda dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap. Anda juga dapat melayangkan pandangan Anda kebawah, dan terlihatlah lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya. Benar-benar pemandangan yang sangat langka dan luar biasa yang dapat kita nikmati.

Kamis, 25 Maret 2010

JEMBATAN SURAMADU

Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia. Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan terpanjang di Asia Tenggara ialah Jembatan Penang di Malaysia. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).

Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009[2]. Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah.

Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.

Bila tidak ada aral melintang, Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) yang menghubungkan Kota Surabaya, Pulau Jawa, dengan Bangkalan, di Pulau Madura, diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (10/6) besok. Jembatan ini merupakan sebuah prestasi monumental karena ia bukan saja jembatan terpanjang di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara (5,4 kilometer), membentang di atas Selat Madura.

Mimpi menyambungkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura bermula dari Prof Dr Sedyatmo (Alm) yang pada tahun 1960-an mengusulkan gagasan jembatan yang menghubungkan Sumatera-Jawa. Maka Institut Teknologi Bandung (ITB) mencoba membuat mock up Jembatan Selat Sunda pada tahun 1965. Gagasan dan konsep-konsep membangun jembatan antarpulau pun diserahkan kepada Presiden RI Soeharto awal Juni 1986.
Gagasan ini terus hidup, namun tidak ada realisasinya dan hanya berhenti sebagai konsep. Melalui Keppres Nomor 55 Tahun 1990 bertanggal 14 Desember 1990,l dibentuklah Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu yang merupakan proyek interdep yang melibatkan banyak pihak. Namun, berbagai perkembangan politik dan ekonomi tidak membuat proyek ini berjalan. Barulah melalui Keppres 79 Tahun 2003 yang ditandatangani Presiden Megawati Soekarnoputri (mencabut Keppres 55/1990), Proyek Jembatan Suramadu dinyatakan sebagai proyek prioritas.
Jembatan ini tidak hanya menghubungkan kedua pulau, ia merupakan bagian dari pembangunan kawasan industri, perumahan, dan sektor lainnya dalam wilayah kedua sisi ujung jembatan. Pelaksanaan pembangunan Jembatan Suramadu juga harus memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur dan Rencana Tata Ruang Kawasan (RTRK) Gersik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbang Kertosusila) serta Pamekasan, Sampang, dan Sumenep.
Berkat Jembatan Suramadu yang akan menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura melalui jalan darat, ketimpangan sosial diharapkan dapat segera direduksi. Arus transportasi yang cepat dan efektif akan membuat perkembangan Madura segera melejit, bersaing dengan daerah-daerah lain.
Pembangunan jalan penghubung sudah dimulai sejak Agustus 2000 dan selesai pada Desember 2005. Presiden Megawati meresmikan dimulainya pekerjaan penyambungan jalan pada 22 Agustus 2003 dan bagian ini selesai pada Desember 2006. Jembatan utama dan jembatan yang menghubungkan ke jembatan utama mulai dibangun pada 15 Oktober 2005 dan selesai pada Juni 2009.
Pembangunan jembatan utama dan jembatan yang menyambungkan ke jembatan utama dilaksanakan dengan bantuan pemerintah Republik Rakyat China (RRC), yang menyediakan dana senilai US$ 280 juta, melalui Bank Ekspor Impor China. Pemerintah Indonesia menyediakan dana pendamping 10% dari total biaya.
Para kontraktor China itu (China Bridge, dengan konsultan asal indonesia PT Manggala Purnama Sakti) membangun jembatan utama sepanjang 818 meter, dan jembatan penyambung ke jembatan utama sepanjang 1.344 meter, total 2.162 meter.
Keseluruhan panjang jembatan bila ditambah dengan jalan penghubung mencapai 5.438 meter Lebar jembatan 30 meter dengan empat jalur mobil. Di sisi kiri dan kanan, ada jalur khusus sepeda motor. Selain itu, jalan akses ke Surabaya dibangun sepanjang 4,35 km dan jalan akses ke Madura 11,5 km.